Berbagai video amatir tentang peristiwa bullying di sekolah sering kali beredar di Youtube. Dari pertengkaran mulut hingga penganiayaan, baik yang dilakukan secara personal atau pun kelompok, pelajar sekolah dasar hingga SMA. Parahnya, hal tersebut tidak hanya dilakukan oleh sesama anak laki-laki. Siswa laki-laki terhadap perempuan dan perempuan terhadap perempuan juga sering terjadi.
Bullying merupakan tindak kekerasan sosial yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok kepada seseorang atau kaum lemah yang tidak mampu melakukan perlawanan. Tindakan bullying dapat berupa ejekan dan penganiayaan. Biasanya dilakukan berulang kali sehingga dapat berpengaruh ke psikologi korban.
Sadar atau tidak, peristiwa bullying tidak hanya terjadi pada remaja yang masih labil. Tetapi juga sering kali ditemui pada pelajar perguruan tinggi yang tergolong sudah cukup dewasa, seharusnya dapat membedakan mana yang benar dan salah. Semestinya bisa bersikap lebih bijaksana. Biasanya, bullying yang sering terjadi pada mahasiswa berupa verbal atau ejekan. Seorang korban bullying akan dicari kekurangan atau kelemahannya, kemudian diejek beramai-ramai atau diberi gelar sesuai dengan ciri khas karakternya yang tampak.
Misalnya, ketika memiliki seorang teman sekelas yang berbadan gendut, maka teman-temannya yang jail pun akan memanggilnya “Gajah duduk.” Gelar biasanya diberikan oleh teman dekat atau seorang senior pada saat pengaderan sehingga gelar tersebut melekat pada korban dan teman-teman lain akan ramai-ramai memanggil dengan nama tersebut.
Hal tersebut biasanya dianggap hanya sebagai canda. Sebagai bahan senda gurau ketika sedang berkumpul dengan teman-teman. Sesuatu yang penting bisa membuat tertawa tanpa memikirkan perasaan korban. Dan bukankah sesuatu yang diulang-ulang seperti perkataan yang buruk itu tidak baik.
Padahal Allah menjelaskan dalam surah Al Hujurat ayat 11 bahwa:
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula peremuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah memanggil dengan gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siaptidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”
Hati-hati dengan segala perkataan yang keluar dari mulut kita. Telah ditegaskan dalam ayat tersebut bahwa saling mencela dan memanggil dengan gelar yang buruk dilarang dalam islam. Mem-bully berupa nama panggilan yang dilekatkan kepada seseorang bisa menyakiti hatinya meski ia tidak menunjukkan respon apa-apa ketika di-bully. Jangan sampai itu menjadi pengahalang kita meraih surga-Nya.Alangkah baik jika kita memanggil seorang sahabat dengan nama-nama yang baik yang bisa memberikan semangat kepadanya. Sebagaimana para sahabat Rasulullah yang dipanggil dengan gelar sesuai kelebihan mereka seperti Ash-Siddiq yang artinya membenarkan kepada Abu Bakar dan Amirul Mukminin artinya pemimpin kaum muslimin kepada Umar bin Khattab, dan sahabat lainnya. Nama yang baik menunjukkan identitas dan bisa memberikan motivasi kepada seseorang.
Menjadi korban bullying kadang serba salah, diam atau melakukan perlawanan tapi takut justru menimbulkan konflik yang lebih besar. Dalam surah An_Nahl ayat 126 dikatakan:
“Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar.”
Membalas dengan balasan setimpal yang dimaksud di sini adalah supaya orang yang melakukan siksaan bisa terhindar dari balasan akhirat yang lebih besar. Bagaimanapun, bersabar jauh lebih baik. Orang-orang yang bersabar dan memaafkan akan mendapat balasan pahala yang berlimpah dari Yang Maha Penyayang. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka atas sabar.
“Dan sungguh, Kami mengetahui bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat). Dan sembahlah Tuhanmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu. (Al Hijr: 97-99)
Meskipun bullying dianggap sebagai canda semata, tapi jangan berlebihan, malah lebih baik jika dihilangkan. Ada banyak hal lain yang bisa dijadikan bahan senda gurau selain saling mencela. Jangan sampai kita termasuk orang zalim yang merusaha mencari kesalahan dan kelemahan saudara kita, lalu saling menggunjing satu sama lain. Wallahualam! Semoga Allah swt senantiasa memberikan kesadaran dan kesabaran kepada kita semua. Aamiin.
0 komentar:
Posting Komentar