DEMI MASA

Jumat, 17 April 2015 0 komentar
“Don’t be fooled by the calendar. There are only as many days in the year as you make use of. One man gets only a week’s value out of a year while another man gets a full year’s value out of a week,” Charles Richards.

Dimana posisi kita? orang yang hanya memanfaatkan satu minggu bernilai dalam satu tahun atau sebaliknya mendapatkan satu tahun yang benilai dalam tempo satu minggu.
Hidup adalah anugrah, Allah telah memberikan modal waktu yang sama kepada setiap hambanya untuk menjalani kehidupan di dunia. 24 jam dalam sehari waktu yang disediakan Allah untuk semua manusia tanpa mengenal umur, gender, maupun stata sosial. Bukankah ini merupakan suatu keadilan yang tiada tara.

Setiap insan diberi waktu yang sama tetapi menghasilkan sesuatu yang berbeda setiap harinya. Dalam sehari kita diberikan waktu yang sama seperti Ibnu Sina, Albert Enstein, Mark Zuckerberg, Rasulullah Muhammad, dan para pemimpin-pemimpin bangsa. Namun apa yang telah mereka perbuat dan apa yang mampu kita lakukan setiap harinya. Ada yang hari-harinya dipenuhi dengan kebaikan, ada juga yang dijalaninya dengan penuh kemaksiatan.

Waktu yang kita jalani hidup di dunia ini, sebenarnya sangat singkat, karena itu sangat ruginya kita apabila kita menjalaninya dengan sesuatu yang tidak berharga.  Kita sia-siakan waktu dan kesempatan hidup di dunia ini, dengan melakukan hal-hal yang tidak membawa kemaslahatan dunia akhirat kita.

Jangan sampai kita terlena dengan waktu yang singkat ini, menghabiskan berjam-jam dalam sehari bermain facebook, twitter, path atau media sosial lainnya, menonton drama series Korea, kita terlalu banyak berkumpul dan membicarakan hal-hal yang tidak bermanfaat, atau mungkin terlalu banyak tidur. Sebagiamana yang dikatakan dalam hadits riwayat Bukhari, “Dua nikmat yang banyak manusia tertipu dalam keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.”

Dalam ayat lain, surah Al-Asr dikatakan “(1)Demi masa. (2) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, (3) Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”
Ayat di atas menggambarkan dengan jelas bahwa Islam telah mengatur kehidupan dunia, bahwa manusia semestinya menggunakan waktu yang diberikan Allah swt dengan mengerjakan perbuatan-perbuatan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.  Jangan sampai kita termasuk dalam orang-orang yang merugi.

Waktu, menjadi masalah yang lumrah pada hampir setiap mahasiswa. Ketika ditanya mengenai kegagalan akan sesuatu, manajemen waktu menjadi alasan yang sering dikeluhkan. Sibuk kuliah, berorganisasi di dalam maupun luar kampus, dan sebagainya. Bahkan kampus telah mengangkat manajemen waktu sebagai materi pembelakan ketika mahasiswa baru, karena betapa berharganya waktu dan betapa masih bermasalahnya manajemen waktu orang-orang Indonesia pada umumnya.
Semua bersumber dalam diri masing-masing. Seminar motivasi, pelatihan dan pendongkrak lainnya hanya akan berlaku sesaat jika tidak ada usaha sendiri. Jadi tidak ada salahnya jika kita berpikir sejenak, kontribusi-kontribusi apa saja yang telah kita lakukan sebgai generasi muda intelektual selama menyandang status mahasiswa. Dan yang terpenting, amalan-amalan apa yang telah diperbuat.

Meskipun hanya menyingkirkan sebuah batu dari jalan yang ditakutkan akan mencelakakan pengendara lainnya, tetap saja merupakan kebaikan. Melakukan kebaikan setiap hari. Sampaikanlah walau satu ayat.

Membiarkan waktu terbuang sia-sia dengan anggapan besok masih ada waktu merupakan salah satu tanda tidak memahami pentingnya waktu, padahal ia tidak pernah datang untuk kedua kalinya atau tidak pernah terulang. Waktu tidak akan pernah kembali. Karena itu jangan sia-siakan waktu, manfaatkanlah segera :
Waktu muda sebelum datangnya tua
Waktu sehat sebelum datang sakit
Waktu kaya sebelum datangnya miskin
Waktu luang sebelum datangnya sempit
Waktu hidup sebelum datangnya mati

Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan baik amalannya, dan sejelek-jeleknya manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan jelek amalannya.” (HR. Ahmad)

Ada kala dimana kita sibuk dengan urusan ini itu, sering pula kita merasa tidak ada aktivitas untuk diperbuat. Di saat waktu luang itulah sebaiknya dimanfaatkan dengan amal ibadah mendekatkan diri kepada Allah swt.

“Kerjakanlah urusan (duniamu) seakan-akan kamu akan hidup selama-lamanya. Dan laksanakanlah amalan akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok.” (H.R. Ibnu Asakir)

0 komentar:

Posting Komentar